Sabtu, 28 Maret 2009

Hakikat Geografi

1. Sejarah Perkembangan Geografi

Perkembangan ilmu Geografi seiring dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Pemenuhan kebutuhan mendorong manusia melakukan perjalanan yang akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang aspek fisik, maupun sosial disekitarnya.

Pengetahuan dari hasil perjalanan tersebut diatas, kemudian disampaiakan melalui cerita-cerita. Pada periode selanjutnya cerita dari mereka yang melakukan perjalanan itu didokumentasikan dalam bentuk tulisan, shingga pada akhirnya menjadi dasar bagi geografi sebagai ilmu pengetahuan.

Geografi berasal dari Bahasa Yunani geos artinya bumi dan graphein artinya gambaran atau uraian, sehingga Geografi dapat diarikan sebagi gambaran/ uraian tentang bumi. Istilah gegrafi diperkenalkan pertama kali oleh Eratosthenes melalui bukunya Geographica.Atas jasanya tersebut Eratosthenes sering disebut sebagai Bapak Geografi.

Dalam perkembangan keilmuannya geografi terbagi pada dua periode :

a. Casualistis : periode ini ditandai dengan penggambaran muka bumi berdasarkan catatan cerita pengalaman perjalanan orang bepergian mengelilingi bumi yang menemukan fenomena tertentu.

b. Caualistis : periode ini ditandai dengan penggambaran muka bumi berdasarkan keterkaitan sebab-akibat antar fenomena dan antar wilayah.

Hingga saat ini studi geografi dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Geografi Sistematik (Geografi Ortodoks) yang meliputi :

- Geografi Fisik yang mempelajari gejala fisik permukaan bumi (tanah air dan udara) serta flora dan fauna.

Kerangka kerjanya ditunjang oleh geologi, geomorfologi, pedologi, meteorologi, klimatologi, oseanografi dan biogeografi.

- Geografi Manusia yang mempelajari tentang kependudukan, politik, ekonomi, sosial, maupun budaya.

Kerangka kerjanya ditunjang oleh demografi, geografi ekonomi, geografi sosial, geografi desa-kota, dan antropo-geografi.

- Geografi Regional yang mempelajari perwilayahan, baik fisik (zone iklim, flora, fauna dll.), maupun kultur (Asia Tenggara, Amerika Latin, Eropa Barat dll.)

- Geografi Teknik yang terdiri atas kartograf (lmu peta), penginderaan jauh, Sistem Informasi geografi dan geografi kuantitatif

b. Geografi Terpadu (Geografi Terintegrasi)

Merupakan kajian geografi dengan pendekatan terpadu, yakni integrasi elemen-elemen geografi sistematik (fisik dan manusia) dengan geografi regional (zona dan kultur)

2. Definisi Geografi

Ikatan Geografi Indonesia ( IGI ) dalam seminar dan Lokakarya Semarang (1988) : Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan susdut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan

3. Metode/ Pendekatan Geografi
1. Keruangan
2. Kelingkungan
3. Kewilayahan

4. Ruang Lingkup Geografi

Sebagai sebuah studi kebumian Geografi harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ; What (apa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan How (bagaimana) tentang fenomena geosfer, sehingga karena luasnya ruang lingkup tersebut, maka Ruang lingkup Geografi dapat digolongkan kedalam 3 hal pokok Sebagi berikut :

a. Lokasi (tempat)

Memperhatikan persebaran fenomena geosfer dipermukaan bumi

b. Hubungan keruangan

Mempelajari hubungan manusia dengan alam, perubahan bentuk muka bumi dan interaksi sosial yang mempengaruhi bumi serta

c. Ciri-ciri regional

Mempelajari kerangka region-region (wilayah-wilayah) spesifik atau ciri khas yang menonjol

5. Objek Studi Geografi

Objek studi Geografi meliputi :

a. Objek Material adalah Geosfer meliputi :

- litosfer (lapisan kulit bumi) contoh : vulkanisme, tektonisme dll.

- hidrosfer (lapisan air) contoh : danau darat, laut dan artesis dll.

- atmosfer (lapisan udara) contoh : iklim, cuaca dll.

- biosfer (flora dan fauna) contoh : tropophyta, xerophyta dll

- antroposfer (aktifitas manusia ) contoh : kependudukan, desa, kota dll.

b. Objek Formal adalah Region

Region adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, maupun sosial. Objek formal dapat disebut sebagai cara pandang atau berfikir terhadap objek material. Kajian inilah yangmelahirkan pembagian permukaan bumi menjadi beberapa wilayah/region atau zone-zone